Saham-saham Asia berguguran pada hari Kamis, di tengah laporan pendapatan perusahaan yangmixed dan kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi AS. Data terbaru menunjukkan GDP AS hanya berekspansi 0,2% di kuartal pertama tahun ini, berkat apresiasi Dollar AS dan penghematan belanja konsumen. Sementara Bank of Japan memutuskan untuk menahan kebijakan tidak berubah dalam pertemuan bulanannya. Pernyataan kebijakan Federal Reserve AS bulan April juga tidak memberikan petunjuk baru tentang waktu kenaikan suku bunga.
Nikkei225 Jepang anjlok sekitar 2,7%, penurunan terbesar dalam 4 bulan, seiring sentimen investor terbebani oleh angka pertumbuhan AS yang lemah, laporan labaperusahaan Jepang yang kurang mengesankan dan pengumuman kebijakan BoJ. Investor juga cenderung mengabaikan data output produksi yang lebih baik dari ekspektasi.
Di China, Shanghai Composite turun 0,75% seiring penguatan sektor transportasi gagal mengimbangi pelemahan di sektor perbankan. Saham-saham pemberi pinjaman terpukul oleh earnings mengecewakan dari Bank of China dan China Construction Bank, yang mencatat pertumbuhan laba kuartal pertama paling lambat dalam 6-tahun. Sentimen negatif tersebut turut menyeret indeks Hang Seng turun lebih dari 1%.
KOSPI Korea Selatan merosot untuk sesi ke-5 beruntun dan mengakhiri perdagangan 0,7% menyusul rilis beberapa earnings perusahaan. Saham operator situs pencarian Naver Corp. anjlok 4,3% setelah gagal memenuhi ekspektasi laba operasional kuartal pertama.
0 komentar:
Posting Komentar