Selasa, 05 Mei 2015

Leave a Comment

Kesulitan Uang, Irak Pinjam $800 Juta ke IMF

Irak mengajukan bantuan dana kepada International Monetary Fund (IMF) senilai $800 juta. Menurut perwakilan IMF, uang tersebut bisa dicairkan dalam beberapa pekan ke depan.
Pemerintah Irak membutuhkan modal untuk beroperasi karena neraca keuangannya timpang akibat penurunan harga minyak dan instabilitas keamanan yang disebabkan oleh ISIS. Pihak Baghdad memprediksi defisit anggaran mencapai $25 miliar tahun ini dari total anggaran yang sekitar $100 miliar.
Bantuan dari IMF dapat mengurangi beban keuangan dan memulihkan kepercayaan investor sehingga pemerintah bisa meminjam dana lagi di pasar kredit. Pemerintah tidak ingin rencana penerbitan surat hutang pertamanya dalam 9 tahun terakhir senilai $5 miliar gagal di tengah jalan.
"Kami akan mempelajari hal ini dalam hitungan minggu. Keputusannya bisa didapat tidak lama lagi," kata Masood Ahmed, Director IMF untuk wilayah Timur Tengah dan Asia Tengah, seperti dikutip oleh Yahoo!. Skema bantuan kemungkinan masuk dalam paket Rapid Financing Instrument (RFI) dan jumlahnya tidak akan terlalu besar, yakni sekitar $800 juta. RFI sendiri adalah fasilitas yang dirancang IMF untuk menyediakan bantuan dana cepat kepada negara anggota yang ingin menyeimbangkan neraca keuangannya. Periode pelunasannya maksimal sampai 3-1/4 tahun, berdasarkan penjelasan di website IMF. Apabila pembiayaan berjalan lancar, Irak kemungkinan bisa mendapat pinjaman lanjutan untuk tenor yang lebih panjang lagi.
Seperti biasa, Irak kemungkinan harus melakukan beberapa program penyesuaian anggaran untuk 'menyenangkan' IMF. Di antaranya dengan menerbitkan obligasi berdenominasi mata uang domestik, pajak produk tertentu dan barang-barang konsumen serta pengurangan gaji pegawai negeri.

0 komentar:

Posting Komentar