Rabu, 29 April 2015

Leave a Comment

Komoditas Jaga Fokus ke Fed dan Yaman


Harga minyak mentah turun tipis di awal sesi Asia hari ini. Para investor fokus pada ketegangan yang masih berlanjut di Yaman dan data pasokan dari Amerika Serikat. Kemarin harga minyak mentah berjangka bergerak fluktuatif karena harga rebound dengan adanya laporan yang salah dari konflik maritim di Selat Hormuz. Pelaku pasar sempat memperkirakan telah terjadi baku tembak antara angkatan laut Iran dan Amerika Serikat setelah sebuah kapal patroli yang berisi anggota Pengawal Revolusi Iran dilaporkan melepaskan tembakan ke MV Maersk Tigris karena kapal itu menyeberang ke wilayah Iran pada hari Selasa.
Tembakan dilepaskan beberapa kali sebelum kapal patroli itu mencegat kapal kontener niaga berbendera Kepulauan Marshall itu, demikian menurut Pentagon. Sementara hukum maritim internasional memungkinkan lintas damai ke selat itu dimana banyak perairan memang masih berada di wilayah Iran. Ketika patroli Iran memerintahkan kapal tersebut masuk lebih jauh ke dalam perairan Iran, kapten kapal sipil itu dilaporkan menolaknya hingga terjadi penembakan. MV Maersk Tigris kemudian mengirimkan panggilan darurat yang menyebabkan Angkatan Laut AS mengirimkan kapal perusak USS Farragut dan beberapa pesawat untuk mengamati situasi. Meskipun kapal tersebut tetap di bawah kendali Iran, seorang pejabat Pentagon mengatakan kepada NBC News bahwa  “mungkin ada solusi militer” untuk masalah ini dan hingga saat ini insiden itu tetap masuk ke ranah hukum atau diplomatik yang mungkin tidak akan melibatkan intervensi militer. 
Beberapa jam kemudian, Arab Saudi bereaksi terhadap laporan pelanggaran zona larangan terbang oleh Iran. Reaksi berupa pemboman terhadap sebuah jet penumpang kosong di bandara di Yaman. Kejadian ini dikhawatirkan akan menunda pengiriman paket bantuan dan evakuasi dari negara yang dilanda perang itu.
Sebuah laporan dari PBB memaparkan jumlah orang yang telah mengungsi dari Yaman telah melampaui 300.000, lebih dari dua kali perkiraan sebelumnya. PBB dikabarkan telah berusaha menjembatani perundingan antara Arab Saudi dan kelompok pemberontak Syiah Houthi Syiah bulan lalu, sebelum pembicaraan tersebut kandas di tengah serangkaian serangan udara Saudi.Lebih dari 3.000 orang di Yaman diperkirakan tewas akibat kampanye serangan udara yang telah berlangsung selama satu bulan.
Meskipun Yaman dianggap eksportir kecil minyak mentah, negara itu memiliki wilayah strategis yang terletak di selat Bab el-Mandeb, salah satu celah sempit bagi jalur distribusi terbesar minyak. Pedagang minyak mentah sensitif terhadap resiko geopolitik yang melibatkan Arab Saudi, salah satu eksportir minyak mentah terbesar di dunia.
Di Intercontinental Exchange (ICE), minyak mentah Brent untuk pengiriman Juni turun 0,21 atau 0,32% ke $64,62 per barel. Di New York Mercantile Exchange, minyak mentah WTI untuk pengiriman Juni turun 0,32% menjadi $56,88 per barel. Perdagangan minyak mentah juga bereaksi pasca data dari American Petroleum Institute (API) yang memaparkan stok minyak mentah di Amerika Serikat pada pekan lalu naik 4,2 juta barel, sedangkan persediaan distilat turun 746.000 barel dan stok bensin turun 408.000 barel. Nanti malam Departemen Energi Amerika Serikat akan merilis angka data yang sama.
Sementara itu kemarin emas berjangka naik seiring dengan pelemahan dolar karena para pedagang logam itu mengalihkan fokus mereka pada akhir dari pertemuan FOMC. Dolar bergerak lebih rendah karena indeks kepercayaan konsumen turun tajam untuk bulan April, turun lebih dari 6 poin dari level bulan Maret di 101,3.  Harga emas mulai terkoreksi pada pagi ini menjelang pengumuman kebijakan moneter Federal Reserve. Di divisi Comex New York Mercantile Exchange, emas untuk pengiriman Juni melemah 0,17% ke $1.211,80 per troy ounce.
Meskipun diperkirakan The Fed tidak akan mengumumkan kenaikan suku bunga pada pertemuan kali ini, seperti yang terbaca oleh pasar dari risalah pertemuan bulan lalu, para pelaku perdagangan emas akan tetap fokus pada agenda tersebut dan melihat kaitannya dengan performa dolar. Demikian pula dengan data penting lainnya yaitu PDB Amerika Serikat. Hingga kedua agenda ekonomi tersebut dirilis, para pelaku perdagangan cenderung untuk sementara menjauh dari aktifitas di bursa emas. 

0 komentar:

Posting Komentar