Indeks Hang Seng Hong Kong melanjutkan rally di awal pekan ini, dan berakhir di level tertinggi sejak bulan Januari 2008. Surplus neraca perdagangan China yang merosot tajam dipicu oleh penurunan tajam ekspor dan juga impor memicu spekulasi akan digelontorkannya stimulus tambahan di China, yang berpotensi membanjiiri kembali pasar Hong Kong.
Perbedaan penguatan antara bursa saham China dan Hong Kong menjadi pemicu besarnya arus modal masuk dari China, investor memburu saham yang lebih murah. Pialang BOC International memperkirakan manajer investasi di China akan membanjiri pasar Hong Kong senilai 100 miliar yuan secepatnya di bulan Mei. Regulator China sebelumnya mengijinkan reksa dana untk membeli saham Hong Kong langsung melalui skema koneksi perdagangan China dan Hong Kong. Sebelumnya reksa dana di China yang akan membali saham keluar harus melalui program Qualified Domestic Institutional Investor (QDII) yang memerlukan persetujuan dari regulator.
Hang Seng melompat 7,9% untuk periode mingguan didorong serombongan investor dari China. Trader China memanfaatkan cross-border exchange link setelah Beijing membuka pintu investasi dalam saham H-shares untuk investor China.
Selisih nilai impor dan ekspor China pada bulan Maret anjlok ke level terendah 13 bulan, mengurangi surplus perdagangan menjadi 3,1 miliar Dollar AS. Surplus ini lebih rendah dari prediksi ekonom yang disurvei Reuters sebesar 45,35 miliar Dollar dan dibandingkan surplus 60,6 miliar Dollar pada bulan Februari.
Saham perbankan mendorong penguatan Hang Seng di pagi hari, di antaranya saham China Construction Bank dengan kenaikan 2,11% dan disusul saham Bank of China yang naik 1,79%.
Indeks Hang Seng pada pukul 09:38 WIB diperdagangkan naik 0,4% di kisaran 27384.00, sementara indeks Hang Seng Berjangka menempel didekatnya dengan kenaikan 0,25% di kisaran 27372.
0 komentar:
Posting Komentar